jeda

Jeda memberikan kesempatan tumbuh dan berkembangnya suatu hubungan, lebih-lebih hubungan asmara. Namun, jarak yang begitu jauh terkadang justru memutuskan keterhubungan.

-Dewi Kharisma Michellia dalam Surat Panjang tentang Jarak Kita yang Jutaan Tahun Cahaya

Di titik ini aku mempermasalahkan ukuran. Seberapa jauh jeda yang bisa membuat kita kembali sebahagia awal jatuh cinta dulu?

Atau mungkin yang jadi masalah bukan ukuran jeda, tapi masing-masing dari aku dan kau yang mengatasnamakan kita lalu mengedepankan ego yang entah berujung kemana. Mungkin yang kita belum paham adalah cara membahasakan dan membaca perasaan. Bahwa sebenarnya jeda yang menyiksa ini untuk apa kalau sebenarnya kau dan aku masih saling cinta.

Buatku ini menyiksa. Entah kalau buatmu.

Sebab aku tahu, kalau bersamamu, semelelahkan apapun itu, akan lebih baik daripada saat aku menuliskan ini.


Diproteksi: :)

Konten berikut dilindungi dengan kata sandi. Untuk melihatnya silakan masukkan kata sandi Anda di bawah ini:


hizrawan nyebelin dodi, liza ngambekan utami.

Demikian mudah hal-hal besar membuatku mengutuk tingkahmu, hingga hal-hal kecil membuatku mencintaimu lagi. Bahwa mungkin adamu saja cukup, hingga tak ada doa lain yang pantas kuucap selain selamanya.

Lalu kalau memang ini kebodohanku, secara sadar aku tahu, aku masih menujumu.

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.


satir

1-

Apa yang sedang kauusahakan, ketika kaumeninggalkan dia-meminta dia meninggalkanmu, lalu kini kaumencoba membuat dia meragu?

Lucu. Bagaimana mungkin kau bisa-bisanya tak mampu membiasakan diri tanpanya?

Sementara itu, dia sedang mengusahakan bahagianya yang baru. Sementara itu, jika kau terus begitu, jika suatu hari nanti dia meninggalkan perempuannya karenamu, apa kau tega berbahagia atas luka baru perempuan yang tak punya salah padamu?

Bahwa kadang harusnya tetap ada logika di kepala, walau sedang sejatuh-jatuhnya dalam cinta.

2-

Apa yang sedang kaupikirkan, ketika kau ditinggalkannya-meninggalkannya karena dia yang memintamu, lalu kini kau meragu?

Lucu. Bagaimana mungkin kau bisa-bisanya tak bisa menentukan hati mana yang kaupilih?

Sementara itu, aku jatuh terlalu dalam padamu. Sementara itu, jika kau terus begitu, bagaimana mungkin aku bisa membiarkan kesayanganku meradang, apa mungkin aku tega mengubur dalam-dalam impianmu atas perempuan yang pernah menjadi kecintaanmu dulu?

Bahwa kadang demikianlah orang-orang di luar sana menyebutkan, bentuk mencintai paling besar adalah melepaskan orang yang dicintainya untuk memilih bahagianya sendiri.


bahwa mencintai itu..

bahwa ia yang kauletakkan paling dekat dengan jantung, paling lekat dengan hati, memang yang paling mampu melukai.
bahwa ia yang pernah kauhapus airmatanya, yang pernah kaupeluk jauh dari duka, memang yang paling mampu membuatmu nestapa.
bahwa mungkin ia yang kaubalut lukanya, kau lepaskan panah yang menyakitinya, memang yang paling bisa membuat panah itu melebamkanmu juga.